Aku tak tau lagi bagaimana melukiskan perasaan
yang berkecambuk dalam hatiku. Bahkan seorang pemahat sejati belum tentu dapat
meraba pahatan namamu yang sejak itu berdiri kokoh dihatiku.
Pertemuanmu dengan
ku kembali terputar didalam sistem kerja memori otakku.
Namun kasetnya kini telah
rusak, aku sampai terseok seok untuk mencari dimana kesalahan fatalku, juga kamu?
Terkadang aku bingung. Kenapa
tuhan mempertemukan kita tapi setelah kita merajut dan meniti tangga demi
tangga kehidupan, kta malah berpisah? Ketika kita tahu watak diri kita masing
masing? Ketika dua hati mulai bisa bergandengan tangan mencoba untuk memahami
satu sama lain?
Mungkin ini jawabnyaa, setidaknya kita harus tau. Disaat kita
bertemu, kita harus sadar pasti akan
adanya perpisahan.
Perpisahan itu ada, tinggal kita yang memilih
untuk bertahan, atau berpisah secara damai.